Sampang, Jawa Timur - Kapolres Sampang memberikan klarifikasi terkait seorang Polwan bernama Ayu Wandira yang menjadi anggotanya dan diduga terlibat dalam kasus penipuan jual beli mobil. Kasus tersebut sempat heboh dan menjadi viral di media sosial. Ayu diduga melindungi keluarganya yang terlibat dalam kasus tersebut. Kamis (24/03/2022)
Berita miring terkait keterlibatan oknum polwan tersebut terus menggelinding bak bola panas sehingga membuat Kapolres Sampang AKBP Arman, S.IK, M.Si., meradang. Pria keturunan Makasar tersebut dengan tegas membantahnya dan mengatakan kalau anak buahnya tersebut hanya berusaha membantu memediasi persoalan yang menyeret keluarganya.
“Saat itu, anggota kami mengatasnamakan keluarga bukan atas nama anggota kepolisian. Jadi, sekali lagi jangan bawa-bawa profesi dan juga institusi Polres Sampang, ” kata Arman seperti dikutip dari media online “Suara Bangsa”.
Pernyataan Kapolres Sampang tersebut yang terkesan berpihak kepada anak buahnya membuat Igusty, selaku pelapor sekaligus korban menegaskan bahwa pernyataan Kapolres Sampang itu tidak mendasar sama sekali. Menurutnya, oknum Polwan tersebut tidak pernah memediasi persoalan yang dialaminya. Bahkan terkesan menghambat proses pelaporan kasus tersebut di kepolisian.
Ilustrasi: Oknum Polwan dan proses jual beli fiktif antara Noval dan Igusty (Sumber: gerbangindonesiatimur.com)
"Kalau Kapolres Sampang mengatakan bahwa anak buahnya itu hanya berusaha memediasi, itu adalah konyol karena bukti rekaman sudah jelas oknum tersebut terkesan membekingi dan mendarah-darah membela saudaranya yang terjerat kasus. Bahkan, layaknya penyidik papan atas. Ketika ditanya kapasitasnya di ruangan Pidek, Soni selaku atasannya mengatakan itu anggotaku, Penyidik, " ujar Igusty.
Lebih lanjut Igusty mengatakan bahwa dirinya meminta kepada Kapolres Sampang untuk menunjukkan bukti-bukti kalau memang benar anak buahnya itu melakukan mediasi antara pelapor dengan terlapor. Kapan dan dimana oknum Polwan bernama Ayu Wandira itu berusaha memediasi?
Baca juga:
Krisna Setiawan Divonis 4,5 Tahun Penjara
|
Menurut Igusty, oknum Polwan tersebut bukan memediasi persoalan yang terjadi, tetapi justru terkesan menjadi beking terduga sindikat penipuan jual beli mobil yang diakui sebagai saudaranya. Bahkan, saat itu ia nyatakan sendiri kalau peristiwa itu terjadi di rumahnya, padahal sebelumnya diakui Noval sebagai rumahnya.
"Berusaha untuk mediasi apa ya maksud Kapolres Arman ini? Wong sudah jelas-jelas Ayu Wandira ini mengaku sebagai penyidik. Bahkan dibenarkan oleh Soni selaku atasanya di ruangan Pidek dan rekamannya di saya lengkap semua, " ungkap Igusty.
Igusty merasa tidak sependapat dengan pernyataan Kapolres Sampang tersebut. Menurutnya, jika oknum Polwan bernama Ayu Wandira telah menyatakan dirinya sebagai penyidik, apakah itu tidak membawa nama institusi? Dengan menyatakan diri sebagai penyidik, sudah jelas oknum Polwan tersebut nyata-nyata membawa perangkat institusi dalam kasus ini.
"Sekali lagi saya tegaskan, sejauh ini tidak ada usaha mediasi yang dimaksud karena oknum anggota Polwan ini terkesan mencari kebenaran membela saudaranya. Bahkan, ada bahasa yang bikin kuping saya geli mendengarnya, " tegas Igusty yang juga berprofesi sebagai jurnalis.
Bahasa yang dimaksud Igusty adalah ketika oknum Polwan bernama Ayu Wandira tersebut mau melapor kepada kanitnya yang bernama Soni bahwa adiknya juga menjadi korban penipuan Billy.
"Saya mau buat laporan juga Nit karena dulur saya juga ditipu oleh Billy, " kata Ayu Wandira kepada Kanit Soni di Ruangan Pidek.
Selanjutnya Igusty menegaskan bahwa keluarga Noval, juga oknum Polwan tersebut tidak pernah melakukan upaya mediasi, "Lantas Kapolres Sampang Arman memberikan klarifikasinya kepada beberapa media bahwa oknum Polisi Wanita (Polwan) selaku anak buahnya itu berusaha untuk mediasi, ini kan lucu dan bertolak belakang dengan fakta dan bukti rekaman yang ada." (JH).
***
Editor: JHK